Para Pembelah Ombak

Melaju dengan kecepatan tinggi di atas air, berkelok-kelok dengan bebas tanpa ada hambatan. Olahraga ini dikenal dengan nama jet ski. Kelihatannya cukup mudah, namun jika belum ahli, resiko kecelakaannya kerap terjadi. Yang ada di bayangan, kecelakaan hanya jatuh di air. Ternyata, tidak sedikit yang terpental ke daratan atau pembatas pantai.

Permainan ini kelihatannya sangat mudah. Pengendaranya hanya cukup memainkan gas untuk mengatur kecepatan yang berfungsi dengan otomatis. Apalagi jet ski yang dikendarain berbody besar. Sehingga kemungkinan tenggelam tidak mungkin terjadi. Yang paling penting dari olahraga ini, pengendara harus dapat menjaga keseimbangan saat melakukan atraksi.

Bagi yang sudah profesional, mengendarai jet ski bukan hal yang rumit. Mereka dapat melaju kencang dengan atraksi yang memukau. Meliuk, berputar dan membelah ombak merupakan atraksi yang selalu dilakukan. “Yang paling mengasyikan, ketika jumping usai membelah ombak dengan kecepatan tinggi,” ujar Takim, salah seorang petugas jet ski yang berlokasi di belakang Hotel Mercure, Pantai Jaya Ancol, Jakarta.

Di tempat itu, pihak pengelola menyewakan permainan jet ski untuk umum. Memang untuk menekuni olahraga ini diperlukan biaya yang tidak sedikit. Saat ini biaya sewa jet ski masih tergolong besar. Untuk membeli jet ski juga tidak murah. Satu unit jet ski yang ber cc 1.200, harganya puluhan bahkan mencapai ratusan juta rupiah.

Menyewa di tempat ini, biayanya Rp300 ribu per 30 menit. Untuk satu jam dikenai tarif Rp500 ribu. Harga ini dikenakan untuk jet ski kecil atau bertipe 1100 cc. Sedangkan yang besar dengan 1200 cc dikenal sewa Rp1 juta per satu jamnya.

Pemain diberikan kebebasan untuk memilih jet ski yang diinginkan. Di tempat itu, ada puluhan kendaraan air disediakan oleh pengelola.

Bagi pemula, kata dia, akan didampingi oleh petugas. Atau didampingi oleh keluarganya sendiri yang sudah mahir. Hal itu dilakukan, menurut dia, agar mengurangi resiko kecelakaan. “Jet ski yang kecil, bisa menampung tiga orang, kalau yang besar bisa menampung empat orang,” ujarnya.

“Biasanya, pemain pemula itu menganggap mudah mengendarainya. Ketika di laut, mereka kadang lupa kalau sistem gasnya otomatis dan tidak ada remnya. Jadi, belum apa-apa udeh gas duluan. Eh..nabrak pembatas pantai,” tuturnya.

Saya mencoba kendaraan air ini. Maklum pemula, sehingga perlu didampingi petugas. Sebelumnya, saya harus mengenakan baju pelampung dan mengenakan celana terpal agar cipratan air tidak membasahi pakaian.

Wuss…wuss…Takim memberikan contoh memainkannya jet ski yang 1200 cc. Saya berada di belakangnya dengan rasa cemas dan menakutkan. Walau hanya mengamati cara mengendarainya, tapi hantaman angin cukup mengerikan. “Hati-hati, jenis ini agak berat setirnya,” ujar Takim.

Ternyata benar, walaupun sudah di atas air, setirnya lumayan berat. Bagian tangan perlu tenaga ekstra. Tetapi ketika melaju, setir terasa ringan. Kami harus melintasi pelampung-pelampung berwarna merah yang sudah terpasang sebagai jalur yang harus dilewati.

Agar kendaraan berjalan pelan, gas di setir kiri, hanya cukup dikendurkan saja. Untuk mematikan, bisa dengan cara mematikan mesin dari bagian kunci jet ski yang berada di bagian bawah kiri setir atau meloloskan saja kecepatan gasnya. Hal yang sama, juga berlaku untuk yang 1100 cc.

Bedanya menaiki tipe 1100 cc dibandingkan yang 1200 cc, ketika di atas air mudah goyah saat dihantam ombak. Maklum, yang 1100 cc bodinya lebih kecil, namun setirnya lebih ringan. Saking ringannya, banyak pemain pemula yang kecelakaan menambrak berbatuan di pinggir pantai atau terjatuh ke air. Karena tidak dapat mengontrol laju kecepatan.

“Tingkat kesulitan jelas berbeda-beda. Semuanya tergantung dari pemainnya saja. Biasanya, tiga atau empat kali mencobanya, sudah langsung mahir,” ujar Takim.

Salah seorang penghobi pemainan jet ski, Indrawan mengatakan, sebenarnya tidak ada tingkat kesulitan atau kecelakaan yang lebih berbahaya dibandingkan permainan lainnya. Yang harus diperhatikan adalah tidak lengah dan mengetahui alur ombak yang akan diterjangnya.

Sudah empat tahun ia memainkan jet ski. Dirinya tertarik dengan olahraga air ini, karena dapat memuaskan diri saat melaju kencang di air dan tingkat resikonya juga relatif kecil. Yang paling terasa nyaman, menurutnya, ketika bisa membelah ketinggian ombak. “Jet ski seakan melayang dan bersamaan dengan angin yang menerpa. Di situ enaknya,” ujarnya.

Jika bosan bermain di pinggir pantai, ia dengan komunitasnya melarikan jet ski menuju Pulau Bidadari, Pulau Ayer atau pulau lainnya. Di beberapa lokasi itu, pemain bisa dengan leluasa melaju kencang tanpa perlu takut menambrak pinggiran pantai. “Pagi-pagi kami sudah berkumpul untuk menuju ke pulau yang diinginkan. Sore, baru kami kembali,” ujarnya.

Jet ski yang digunakan, bukan sewaan, melainkan seluruh anggotanya sudah punya sendiri-sendiri. “Ngak perlu sewa lagi, pokoknya bisa main sepuasnya. Cuma bayar tempat penitipan saja,” ujarnya. Menjadikan jet ski sebagai permainan hiburan di akhir pekan, akan membawa kepuasan tersendiri. Coba saja.

Reactions

Posting Komentar

1 Komentar

anzu mengatakan…
saya tertarik dengan artikel tersebut. tapi apakah anda bisa memberikan sedikit lagi informasi untuk pemula yang menggunakan papan slalom berukuran kecil. saat ini saya masih pemula dalam bermain jet ski dan belum bisa menguasai keseimbangannya. jadi, apakah saran anda untuk saya yang pemula ini???
Close Menu